Profil Individu
Nama saya Larissa Rucita, tapi kebanyakan orang memanggil saya dengan nama Icha. Saya tinggal di Surabaya dengan Mami, Papa, Nenek, dan Adik saya. Mami dan Papi saya sudah lama bercerai. Mereka bercerai ketika saya duduk di kelas 1 SMP. Dua tahun kemdian, Mami saya menikah dengan seorang pria yang telah mempunyai satu anak dan empat cucu, yang sampai saat ini saya memanggil beliau dengan sapaan Papa. Tak lama kemudian, Papi saya menikah dengan seorang wanita yang mempunyai tiga orang anak dan tiga orang cucu. Wanita tersebut akhirnya saya panggil Mama sampai saat ini. Dari pernikahan Mami dan Papi, hanya saya dan adik perempuan saya yang saat ini masih berusia 16 tahun dan bersekolah di SMA Negeri 6 Surabaya.
Saya adalah orang asli Surabaya. Saya mulai bersekolah di Surabaya sejak TK, yakni di TK Al-Hikmah Surabaya. Lalu, saya melanjutkan pendidikan saya di SD Al-Hikmah Surabaya. Akan tetapi, ketika saya akan menduduki bangku SMP, saya memutuskan untuk masuk ke SMP negeri. Dan pada akhirnya, setelah saya mengalami masa yang berat, saya berhasil masuk dan belajar di SMP Negeri terfavorit di Surabaya, yakni SMP Negeri 1 Surabaya. Pada awalnya, terutama setelah Mami dan Papi saya bercerai, semangat belajar saya menurun drastis, yang akhirnya berpengaruh pada nilai-nilai saya. Begitu pula yang saya alami sampai saya duduk di Kelas 3. Baru ketika saya sadar saya akan segera menghadapi UNAS, saya menggenjot semangat belajar saya hingga pada akhirnya saya lulus dengan nilai 28,33. Akan tetapi, nilai tersebut tidak membuat saya berhasil masuk ke SMA negeri favorit yang saya idam-idamkan. Karena itulah, akhirnya saya masuk ke SMA Negeri 6 Surabaya, SMA negeri terfavorit kedua. Prestasi saya meningkat cepat ketika saya belajar di SMA Negeri 6 Surabaya. Saya selalu meraih peringkat 3 besar di kelas saya, dan selalu mendapat voucher makan gratis di Pronto dan Hanamasa. Ketika saya duduk di bangku kelas 2 SMA, saya memutuskan untuk mengambil kursus Bahasa Perancis di CCCL di Jalan Darmokali, dan memperdalam Bahasa Inggris saya dengan mengambil kursus Bahasa Inggris di EF dan TBI. Dengan Bahasa Jerman yang saya pelajari di SMA Negeri 6 Surabaya, praktis saya telah mempelajari 3 bahasa sekaligus. Dan, semenjak saat itu, saya sangat tertarik untuk mempelajari bahasa-bahasa asing lainnya. Semakin lama semakin besar keinginan saya untuk pergi ke luar negeri, utamanya ke Eropa.
Ketika saya duduk di kelas 3 SMA, saya mulai mempunyai banyak sekali teman-teman yang berkewarganegaraan Perancis dan sekitarnya. Meskipun selama ini saya berhubungan dengan mereka melalui internet, saya sangat yakin bahwa mereka ada. Mulanya, saya chatting dengan orang-orang luar negeri dengan tujuan untuk mengaplikasikan bahasa-bahasa yang selama ini telah saya pelajari. Ketika akhirnya saya lulus SMA dan memutuskan untuk kuliah, saya merasa bingung akan melanjutkan pendidikan saya di mana. Saya telah diterima di berbagai tempat, yakni di ITS jurusan Fisika melalui Jalur Prestasi, UNAIR jurusan Manajemen melalui Jalur Reguler, Bakrie School of Management melalui Jalur Beasiswa, dan Beasiswa Monbukagakusho di Jepang D3 jurusan Informatika melalui Jalur Beasiswa, Universitas Ma Chung Malang melalui Jalur Beasiswa Kategori I, dan di Universitas Ciputra jurusan IBM melalui Jalur Reguler. Sebelumnya, saya juga telah meninjau ke Universitas Pelita Harapan Surabaya, akan tetapi karena lokasinya yang jadi satu dengan City of Tomorrow, Papi saya mengkhawatirkan bahwa apabila saya kuliah di Universitas Pelita Harapan, saya nantinya tidak akan belajar, melainkan hanya berjalan-jalan dan berbelanja di mall tersebut.
Satu hal yang membuat saya merasa mantap untuk berkuliah di Universitas Ciputra adalah ketika saya melalui tes interview di Universitas Ciputra. Ketika itu, yang mewawancarai saya adalah Bu Damelina dari IBM dan Pak Robby dari IFT. Alangkah terkejutnya saya ketika Bu Damelina mengajak saya berbicara dalam Bahasa Jerman dan Bahasa Perancis. Saat itu juga, Bu Damelina menjadi Dosen Favorit saya, dan saya merasa tertarik untuk diajar oleh beliau. Selain itu, hal lain yang membuat saya mantap masuk di Universitas Ciputra adalah Cara Mengajar Universitas Ciputra yang tidak hanya terfokus pada teori, akan tetapi lebih menitikberatkan kepada praktik. Karena itulah, pada akhirnya saya memutuskan untuk berkuliah di Universitas Ciputra Surabaya. Dan, ketika saya berada di Universitas Ciputra Surabaya, saya justru mendapatkan pengalaman-pengalaman yang tidak akan saya dapatkan apabila saya berkuliah di tempat lainnya.
Hobi saya adalah makan, terutama makan makanan yang manis dan lembut seperti Strawberry Shortcake, Danish Pastry, Pudding, Truffle, dan lain-lain. Karena itulah saya memutuskan untuk membuat suatu Cake Shop dimana semua makanan manis tersedia di dalamnya.
Senin, 22 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar