Kamis, 01 Januari 2009

Kelanjutan Twilight



Film Twilight merupakan adaptasi dari sebuah buku berjudul sama, Twilight. Setelah buku pertamanya sukses beratz, penulisnya, Stephenie Meyer, menulis tiga buku sekuelnya (Twilight-series), memuat kelanjutan kisah cinta “dark” antara Isabella Swan & Edward Cullen.

Isabella (Bella) Swan adalah cewek biasa yang baru pindah ke kota Forks untuk tinggal bersama ayahnya. Dalam usahanya berusaha beradaptasi dengan sekolah baru, teman-teman baru & suasana dingin & gloomy di kota Forks yang bikin depresi, Bella mendapat teman sebangku seorang cowok bernama Edward Cullen. Edward adalah cowok yang terkenal ganteng, dingin, tajir dan “sedikit” aneh di sekolahnya, namun bukan awal yang menyenangkan saat keduanya pertama kali bertemu. Bella mendapati Edward terang-terangan menjauhinya. Yang Bella tidak tahu, Edward adalah vampire & aroma darah Bella terasa begitu appealing bagi Edward, yang sepanjang 100 tahun usianya menjadi vampire berpuasa minum darah manusia (kata Edward : “we think ourselves as vegetarians”). Demi menjaga identitas dirinya, komunitas vampire lain yang tinggal di kota tersebut & demi menjaga ketenangan seisi kota Forks juga, Edward mati-matian berusaha mengontrol dirinya dengan menjauhi Bella. Edward & the rest of the Cullens burns, but doesn’t bite. Tapi keanehan sikap Edward membuat Bella semakin penasaran, apalagi setelah Edward menolongnya dalam sebuah kecelakaan dimana Edward bisa menghentikan sebuah mobil yang nyaris menabraknya, hanya dengan halauan tangan. Semakin Edward menjauhi Bella, semakin terus Bella mengejar untuk mencari tahu siapa (atau apa) Edward sebenarnya. Di saat yang sama manakala Edward merasakan Bella sebagai “makanan” yang “menggugah selera”, dia mendapati perasaan “lain” yang tumbuh dalam dirinya terhadap Bella; this girl is worth living for, so he keeps his fangs inside his mouth & continue to protect her.


Well… Kisah cinta yang “dark” antar makhluk-beda-masa yang diramu dengan bumbu thriller memang selalu jadi faktor pelaris, selain alur cerita yang harus bagus & memasang pemain-pemain yang merupakan anggota populasi manusia-manusia keren di muka bumi ini (FYI, jumlahnya gak sampe 1% dari total populasi manusia yang sama-sama tinggal di bumi).

Later, antara tahun 2009-2010 akan dirilis film sekuelnya, New Moon, dengan mengentalkan tokoh Jacob Black. Jacob Black (Jake) is a rebellious teen werewolf, musuhnya vampire yang juga teman Bella sejak kecil. Jacob juga mencintai Bella tapi bertepuk sebelah tangan. Namun akhirnya Jacob menemukan cinta sejatinya. Pada akhirnya, akan ada empat novel yang merupakan sequel dari Twilight. Secara urutan, cover dan titlenya adalah


Di novel kedua, yakni New Moon, Isabella hanya tinggal seorang diri. Ia ditinggalkan Edward Cullen dan mungkin tak pernah kembali. Edward bersama keluarganya pergi ke tempat yang sangat jauh. Hari Bella penuh dengand epresi dan kehampaan. Ia lebih banyak diam dan tak mau mendengarkan orang lain. Dirinya seperti patung tak bernyawa. Charlie, sang ayah nyaris mengirim Bella ke Phoenix tempat Ibunya tinggal karena ia tak sanggup melihat putrinya yang seperti mayat hidup.

Meskipun Bella melakukan rutinitas seperti biasa, namun ada yang berbeda dari dirinya, ia nyaris tak punya kehidupan sedikit pun. Namun, Charlie mengatakan kepadanya agar tak perlu berusaha sekeras itu terlihat baik-baik saja. Karena Charlie akan mengirimnya ke Phoenix,Bella pun bangkit dan mulai bergaul dengan teman-teman sekolahnya, meskipun ia tahu kalau sulit untuk berkomunikasi kembali setelah ia melakukan aksi diam dan menarik diri dari teman-temannya. Hal yang paling sulit adalah bekomunikasi dengan Jessica, teman akrabnya. Ia pun memulai ancang-ancang mulai dari menonton di bioskop, berlaku manis pada Jessica dan usahanya itu gak sia-sia. Satu kejadian di kota ketika ia selesai menonton film memberikan ide gila padanya, ketika Bella bertemu dengan anak-anak berandalan yang dari jauh mirip anak-anak yang hendak mencelakakan dirinya dulu tiba-tiba Bella merasakan delusi di kepalanya, delusi yang manis dan amat dirindukannya.

Dia seakan-akan mendengar sosok Edward berbicara padanya jelas seperti Edward yang selalu mengingatkannya bila ia bertingkah ceroboh dan membahayakan dirinya. Kemudian ia medapat ide fantastis untuk memunculkan delusi itu kembali, ’satu pihak sudah ingkar janji mengapa ia tidak boleh mengingkari janjinya juga?’ pikir Bella.

Bella melihat dua buah SEPEDA MOTOR teronggok di pekarangan tetangga, dan meminta sepeda motor itu untuk diperbaiki, tentunya tanpa sepengetahuan Charlie yang akan membunuhnya kalau tahu ia mengendarai motor. Kemudian Bella menemui Jacob Black yang dia tahu ahli memperbaiki benda-benda semacam itu. Anehnya ketika ia menemui Jacob Black, ada sesuatu pada anak itu yang menyembuhkan ‘rongga’ di dadanya. Bella pun tidak menyangka, menemui Jacob akan memberikan efek seperti itu semacam pelabuhan yang aman, seorang sahabat yang amat dibutuhkannya. Pengalaman-pengalaman cerobohnya terbukti memberikan efek delusi yang diinginkannya. Sampai saat ia menemukan kenyataan bahwa Jacob pun tidak seaman yang ada dipikirannya, baru saja ia terbebas dari vampir muncullah makhluk lain lagi. Teringat pada perkataan Edward, bahwa ia bisa menarik bahaya dalam radius bermeter-meter untuk mendekat.

Kenyataan lain lagi membuat kehidupannya kembali terpuruk, bermacam korban sudah terjadi di hutan entah siapa yang menyebabkan para pendaki-pendaki gunung itu mengilang, ada sesuatu di luar sana yang masih mengincar dirinya. Saat Bella hendak ingin terjun dari tebing dan ia mendengar suara Edward yang melarangnya untuk terjun. Hal itu tak diacuhkan oleh gadis ini dan akhirnya ia terjun dan terbawa ombak sebelum diselamatkan oleh Jacob. hal itu membuat Edwared Frustrasi dan menganggap kalau Bella sudah meninggal. Hal ini diperkuat oleh Carlisle, saudaranya. Edward pun mencoba untuk buinuh diri di Italia tempat para bangsawan Vampire. Bella pun berusaha untuk menyelamatkannya. Akankah Bella berhasi menyelamatkan Edward di tengah terik matahari yang bisa membunuh banyak vampire?

Baca deh! Buku ini sangat menarik dan mudah mengalir bagi pembaca. Menggambarkan tokoh yang mencekam hinggga lembar terakhir. namun, novel ini sedkit dewasa jadi yang baca juga harus dewasa. Nantikan kelanjutan cerita Isabella Swan pada buku ketiganya, Eclipse.



Tidak ada komentar: